Kisah

Hidupkan Hati, Adaro Berbagi

TABIRkalteng
307
×

Hidupkan Hati, Adaro Berbagi

Sebarkan artikel ini
Penyerahan bantuan paket sembako oleh Adaro dan mitra kerja kepada warga Padang Panjang (foto: TABIRkota/hms adaro)

MENYAMBUT peringatan 32 tahun kehadiran Adaro Indonesia pada Oktober mendatang, bukan hanya dirayakan dengan semangat syukur saja, tetapi juga dengan aksi nyata.

Ahad (21/7), warga sekitar Taman Wisata Laburan, Desa Padang Panjang, Warukin, Kecamatan Tanta, Kabupaten Tabalong, Kalimantan Selatan (Kalsel), menjadi saksi kepedulian Adaro yang membagikan 90 paket sembako untuk keluarga pra sejahtera.

Pambakal (Kepala Desa,red) Padang Panjang, Mukti, menyambut gembira aksi pembagian paket sembako oleh Adaro.

Direktur Operasional PT Adaro Indonesia, Wahyu Sulistyo (kiri), CSR Division Head Adaro Energy Indonesia, Okty Damayanti (kedua dari kanan) dan perwakilan Rumah Zakat, Sobirin (kanan) bersama salah seorang warga Padang Panjang penerima bantuan, Mahrita (jilbab kuning). (foto: TABIRkota/hms adaro)

Menurutnya, terdapat dua hal yang menjadi tantangan yang menjadi prioritas untuk dientaskan di Padang Panjang, yaitu kemiskinan dan stunting.

“Mata rantai kemiskinan di Padang Panjang harus diputus, jangan sampai menjadi turunan,” ujarnya.

Sejak dilantik menjadi Pambakal Padang Panjang, katanya, ia mencoba menyelaraskan aspirasi dan kebutuhan warga dengan visi yang diusung, agar Dana Desa dapat teralokasi dengan tepat serta manfaat.

“Kami ingin dana desa benar-benar bisa dimanfaatkan, baik berupa pelatihan maupun kegiatan pemberdayaan ekonomi, yang kedepannya akan menjadi fokus kami,” tambahnya.

Menurut Direktur Operasional Adaro Indonesia, Wahyu Sulistyo, penyaluran paket sembako merupakan bagian dari gerakan Adaro Hidupkan Hati yang membawa semangat Gelorakan Syukur Berbagi untuk Negeri.

“Selama 31 tahun berdiri, Adaro ingin melihat dan berkontribusi untuk masyarakat sekitar dengan fokus kepada kemiskinan dan berharap bantuan hari ini memberikan stimulus yang dapat membantu warga Padang Panjang untuk mengentaskan kemiskinan dengan lebih semangat,” ujarnya.

Bekerja sama dengan Rumah Zakat, Adaro memastikan bantuan yang disalurkan tepat sasaran dan tepat guna.

Pihak Adaro sendiri menyadari, bahwa paket sembako yang dibagikan tidak berdampak jangka panjang. Namun hal tersebut, hanya sebuah langkah awal.

“Bantuan ini tentu saja akan habis dalam beberapa hari. Kita harus mencari cara agar masyarakat bisa mandiri tanpa tergantung pada bantuan,” kata Wahyu Sulistyo.

Adaro berkomitmen untuk terus mendiskusikan dan menyediakan solusi-solusi berkelanjutan yang dapat membantu memajukan masyarakat di sekitar area operasional.

Dukungan yang diberikan Adaro tidak hanya dalam bentuk materi, tetapi juga dalam bentuk komitmen jangka panjang untuk membantu menciptakan komunitas yang lebih kuat dan mandiri.

Langkah-langkah berikutnya, diharapkan akan terus memberikan manfaat yang nyata bagi masyarakat Padang Panjang dan di sekitar wilayah operasional Adaro lainnya.

Dengan demikian, Adaro bukan hanya sebagai pelaku bisnis, tetapi juga sebagai mitra pembangunan sosial yang bertanggung jawab, yang siap mendukung perubahan berkelanjutan bagi masyarakat Indonesia. (adv)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Kisah

“Peran Adaro Indonesia terhadap dunia pendidikan melalui program “satu seragam sejuta harapan” telah mampu membangkitkan gairah generasi muda untuk terus melanjutkan cita-citanya”

Kisah

“Sayyid merupakan anak ketiga dari empat bersaudara. Saat ini duduk di bangku kelas 2 sekolah dasar. Ayahnya seorang petani karet, sementara ibunya menemani dan menjaga di rumah bersama adik kecil Sayyid”

Kisah

“Semangat diusung dalam program Satu Seragam Sejuta Harapan, melalui bantuan seragam bagi anak-anak sekolah”

Kisah

“Pupur Babigi, yang dikenal sebagai bedak dingin khas Kalimantan, awalnya dibuat dari bahan sederhana seperti beras dan kunyit, namun Risnawati melakukan terobosan dengan menambahkan tanaman herbal lokal seperti gelinggang dan daun kelor”